HI

Hi teman-teman terimaksih da masuk blog saya

Datang

Selamat datang di blognya orang pendiam

About Me

Tuesday, June 10, 2008

Oedipus Rex karya Sopochles

Oedipus Rex karya Sopochles ini dibuka dengan adegan di mana para rakyat yang dirundung suatu wabah penyakit mengiba-iba, memohon bantuan pada rajanya, Oedipus. Oedipus menjawab permohonan para rakyat dan memanggil seorang orakel (dukun/ peramal Yunani kuno) untuk memecahkan masalah ini. Akhirnya diketahui bahwa wabah penyakit itu disebabkan oleh Oedipus sendiri. Gejala-gejala alam yang aneh dan wabah penyakit yang menyebar itu terjadi karena Oedipus telah menikahi ibunya sendiri. Oedipus tidak memercayai jawaban sang orakel, dan justru menuduh Kreon (saudara iparnya) yang mengakibatkan bencana ini, karena hendak merebut tahta Oedipus. Namun, akhirnya Oedipus menyadari bahwa ternyata ramalan sang Orakel memang benar, dan ia memang benar-benar menikahi ibunya dan membunuh ayahnya sendiri, walaupun ada unsur ketidaksengajaan.

Laius, ayah kandung Oedipus, telah diberi ramalan bahwa ia akan dibunuh oleh anaknya sendiri. Mengetahui hal itu, ia segera membuang Oedipus ke tengah padang pasir, dengan kedua kakinya dijepit, berharap agar Oedipussegera mati. Namun,seorang penggembala berhasil menemukan Oedipus dan membesarkannya bagaikan ia membesarkan anaknya sendiri. Saat Oedipus beranjak remaja, ia mendengar ramalan bahwa ia akan membunuh ayahya dan menikahi ibunya sendiri. Untuk mencegah hal itu ia pun memutuskan untuk meninggalkan kedua orang tua angkatnya,dan pergi ke Korintus (tempat di mana kedua orang tua aslinya berada). Di tengah jalan, ia bertemu dengan ayahnya yang asli, Laius, dan berselisih paham tentang siapa yang harus mengalah dan memberikan jalan. Perselisihan itu berlanjut dengan baku hantam, dan Oedipus yang tidak mengetahui identitas Laius, membunuhnya tanpa ampun. Ia pun melanjutkan perjalanan ke Thebes, dimana ia bertemu dengan monster yang ditakuti setiap orang bernama Sphinx. Oedipus berhasil membunuh Sphinx (dengan menjawab pertanyaan sang monster), dan rakyat Thebes pun segera mengangkatnya menjadi raja baru. Tak lama kemudian, ia pun menikahi Iocasta (Jocasta-versi Inggris), sang ratu, yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Saat Iocasta mengetahui hal ini, ia pun langsung bunuh diri. Saat Oedipus menyadari betapa butanya dirinya atas semua fakta, ia pun memutuskan untuk membutakan kedua matanya, dan segera meninggalkan Korintus bersama putrinya, Antigone. Drama ini tidak bertujuan untuk mengisahkan tentang tragedi kehidupan seseorang, namun menunjukkan bahwa manusia tak akan pernah menang melawan takdir. Semakin besar usaha Oedipus lari dari takdirnya, semakin dekatlah ia pada garis yang telah diatur oleh sang pencipta. Bangsa Yunani selalu menekankan bahwa manusia akan selalu kalah, sedangkan para dewa akan selalu menang. Namun drama ini juga menceritakan bahwa tak hanya para dewa yang dapat menghancurkan hidup seorang manusia, namun sang manusia juga dapat melakukannya sendiri.

Dalam drama Oedipus Rec, paduan suara merefleksikan ciri khas paduan suara yang terdapat dalam drama-drama tragedi Yunani. MEreka dapat berada dalam sudut pandang penonton, sekaligus saksi dan komentator dalam segala kejadian yang berlangsung pada drama. Paduan suara itu adalah suara para penonton yang merefleksikan keterkejutan, kecemasan, dan rasa kasihan yang dirasakan oleh tokoh utama. Dalam drama tragedi, paduan suara sering digunakan untuk menyanyikan puji-pujian pada tokoh tertentu, memberi eksposisi adegan-adegan penting sebelum drama dimulai, dan untuk mengisi pergantian adegan.
Oedipus Rex menggambarkan sosok pahlawan Yunani kuno, baik dari segi fisik maupun akal. Ia berhasil mengalahkan kekuatan raja Laius, memecahkan teka-teki Sphinx, namun semua kelebihannya itu justru membawanya pada takdir yang kelam.

No comments: